Apalah Daya Hati~ (Part 8)


Air paip dibuka perlahan . Tangannya di cuci sehingga tiada kotoran. Dimasukkan air kedalam mulut, dikumur-kumur dan dibuang sehingga tiga kali ulangan. Dibasuh mukanya dengan lembut sambil diniatkan di dalam hati, ‘ya Allah, semoga muka ini berseri-seri dan bercahaya di padang mahsyar nanti’. Dibasuh pada tangan kanan sehingga ke siku dan diniat, ’ya Allah, semoga catatan amalanku diterima dengan tangan kanan’. Dibasuh pula tangan kiri sehingga ke siku dan diniat,’ ya Allah, hindarkan dariku dari menerima catatan amalan dengan tangan ini. Seterusnya dibasuhkan pula sedikit rambut di bahagian kepala dengan niat.'ya Allah lindungilah kepala dan rambutku ini dari panasnya matahari di Mahyar nanti. Kemudian diteruskan dengan membasuh anggota sunat ini iaitu telinga dengan berniatkan ‘ya Rahman , lindungilah aku dari mendengar perkara-perkara maksiat dan ampunkanlah dosa-dosa telingaku. Kemudian di sambungnya dengan membasuh kaki kanannya sambil berniat ‘ya Rahman, permudahlah kaki ini untuk menyeberangi titian sirat nanti’, disusuli pula dengan membasuh kaki kiri,’ya Rahim,lindungilah kaki ini daripada bergerak ke tempat maksiat,ya Rahman’.

Seusai berwudhuk, Delisha Iman mengangkat tangannya ke langit dan berdoa dengan doa wudhuk yang biasa dibaca olehnya supaya Allah menjadikan dirinya orang yang bertaubat, orang yang suci dan supaya Allah jadikan dirinya berada dalam kalangan hambaNya yang soleh.

Telekung dicapai dan disarungkan. Solat dhuha dua rakaat didirikan dengan penuh kekhusyukan, dia meneliti setiap bacaan dalam solatnya dengan tekun. 'Sungguh indah kalam-Mu ya Rahman...'

Seusai solat, dia berdoa seperti biasa dan bertilawah sehelai dua muka surat serta bertadabbur satu ayat dalam Quran, surah al-Baqarah ayat 216.

Kamu diwajibkan berperang (untuk menentang pencerobohan), sedang peperangan itu ialah perkara yang kamu benci dan boleh jadi kamu benci kepada sesuatu padahal ia baik bagi kamu, dan boleh jadi kamu suka kepada sesuatu padahal ia buruk bagi kamu. Dan (ingatlah), Allah jualah Yang Mengetahui (semuanya itu), sedang kamu tidak mengetahuinya.

Memang benarlah ayat ini, Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik buat hamba-hambaNya. Delisha Iman teringat bait-bait lagu nyanyian Zain Bikha, Allah knows.

When you feel all alone in this world
And there's nobody to count your tears
Just remember, no matter where you are
Allah knows
Allah knows

When you carrying a monster load
And you wonder how far you can go
With every step on that road that you take
Allah knows
Allah knows

No matter what, inside or out
There's one thing of which there's no doubt
Allah knows
Allah knows
And whatever lies in the heavens and the earth
Every star in this whole universe
Allah knows
Allah knows

When you find that special someone
Feel your whole life has barely begun
You can walk on the moon, shout it to everyone
Allah knows
Allah knows

When you gaze with love in your eyes
Catch a glimpse of paradise
And you see your child take the first breath of life
Allah knows
Allah knows

When you lose someone close to your heart
See your whole world fall apart
And you try to go on but it seems so hard
Allah knows
Allah knows

You see we all have a path to choose
Through the valleys and hills we go
With the ups and the downs, never fret never frown
Allah knows
Allah knows

Every grain of sand,
In every desert land, He knows.
Every shade of palm,
Every closed hand, He knows.
Every sparkling tear,
On every eyelash, He knows.
Every thought I have,
And every word I share, He knows.
Allah knows


Seusai bertadabbur, hanphone Delisha Iman berirama....

Iman adalah mutiara....(ringtone)

Nombor yang tidak dikenali tertera di skrin handphonenya. 'Siapa pulak ni? Nak angkat ke tak?'

Segera ditekannya button ok (answer).

"Assalamu'alaikum...Hello...." Tidak sempat Delisha Iman menghabiskan ayatnya untuk bertanyakan siapakah gerangannya yang menelefon, ayatnya segera dipotong.

"Ni Isha ye? Ni Datin...Datin Nora...Syah accident, I dapat tahu semuanya disebabkan you Isha. Jadi, Isha kena datang tengok keadaan Syah! Dia koma!" Suara Datin Nora seakan-akan di antara marah dan sedih, bercampur baur....

'Ah,...Bala...adakah disebabkan aku tak menjawab segala panggilan dan mesej darinya....sehingga koma??! Ya Rahman....ujian apakah ini.....................'


****

Post a Comment

0 Comments